Kamis, 03 Desember 2009

Kenali Plastik Sebelum Makan



Kelebihan plastik yang ringan,simple, trendi dan fleksible begitu menarik perhatian konsumen. Barangkali itu merupakan salah satu alasan kenapa rantang dan barang pecah belah mulai ditinggalkan.
Hal ini tidak menjadi masalah apabila kita mengetahui secara benar penggunaannya berdasarkan kode plastik resin yang biasanya tertera pada botol tersebut.
Dari beberapa material berbahan dasar plastik yang saat ini marak digunakan adalah Styrofoam. Bahan ini bisa dibentuk apa saja sesuai kebutuhan. Styrofoam terbuat dari polystyrene yang dicampur bahan khusus ( blowing agent ). Polystyrene dihasilkan dari proses polimerisasi styrene monomer. Styrene monomer inilah yang menyita perhatian bertahun-tahun dari konsumen sampai peneliti.
Ketika digunakan sebagai pengemas makanan pada suhu tinggi ( panas) dan lemak bahan kimia monomer dapat bermigrasi ke dalam makanan dan sangat beresiko bagi kesehatan. Terakumulasi di dalam tubuh dalam jumlah besar sangat membahayakan konsumen.
Pada binatang percobaan akumulasi zat-zat aditif yang bermigrasi dari plastik ke dalam makanan menyebabkan kanker, perubahan hormon dan kelahiran baru berkelamin ganda. Bagaimana hal ini jika terjadi dalam tubuh manusia ?
Dari bermacam kode plastik resin yang ada saat ini :
  1. Kode 1 ( PET) dari Polyetylene Terephthalate
  2. Kode 2 ( HDPE ) dari High Density Polyethylene
  3. Kode 3 ( Vinyl )
  4. Kode 4 ( LDPE ) dari Low Density Polyethylene
  5. Kode 5 ( PP ) dari Polypropylene
  6. Kode 6 ( PS ) dari Polystyrene
  7. Kode 7 ( Other ) dari Acrylic, Nylon, Fiberglass, dll
Rekomendasi untuk kode 4 dan kode 5 relatif aman digunakan lebih sekali sedangkan kode plastik resin yang lain hanya direkomendasikan sekali pakai.
Ada beberapa cara menghindari bahaya kemasan plastik pada kesehatan manusia. Prinsipnya gunakan produk plastik yang terdaftar sesuai peruntukannya.
Hindari memasukkan makanan panas dalam plastik atau syrofoam.
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali melihat penggunaan plastik yang tidak semestinya misalkan plastik termasuk tas kresek ) masih digunakan untuk membungkus gorengan, bakso dan soto yang masih panas. Bahkan masih sering dijumpai ember plastik untuk menampung sayur panas dalam jumlah besar.
Produk plastik memang simple dan murah tapi dampaknya tidak sesederhana penggunaannya.
Lebih baik mencegah sebelum terlambat.
( sumber. Harian Kompas )

6 komentar:

Anonim mengatakan...

info yg sgt bermanfaat sob, jd tau neh ternyata kemasan plastik jg ada kode2nya...wuih selama di rmh buat isi air di kulkas masih pake botol plastik neh, lsg di cek deh nti di rmh...thx sob

astaga.com lifestyle on the net mengatakan...

Info menarik nih.. keep blogging sob..

onny mengatakan...

info yang bagus sob.. semakin menambah khasanah ilmu tentang plastik

Unknown mengatakan...

salam sahabat
wah bagus juga artikelnya membarikan pengarahan buat saya thnxs n good luck

setiya mengatakan...

wah bilang nya bisa kena kanker juga gara2 plastik daur ulang ya...

Seiri Hanako mengatakan...

wah info ini berguna sekali...
gw follow ya..

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service
Paid2YouTube.com